Senin, 15 Desember 2014

Ilmu Budaya Dasar Bab 4 - Manusia Dan Cinta Kasih - Artikel Terkait


Ilmu Budaya Dasar
BAB 4

v MANUSIA DAN CINTA KASIH
A.   PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut W.J.S Poewadarminta, cinta adalah rasa sangat suka, saying, sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Menurut Erich Fromm, cinta menyatakan unsur- unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan.
Menurut  Dr Sarlito W. Saworno, cinta memiliki tiga unsure yaitu keterikan, keintiman, dan kemesraan.

B.   CINTA MENURUT AJARAN AGAMA

Praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Berbagai bentuk cinta bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur-an.
-          Cinta diri (QS, al-“Adiyat, 100-8)
-          Cinta kepada sesame manusia
-          Cinta seksual (QS,Ar-Rum, 30-21)
-          Cinta kebapakan (QS, Maryam, 19;4-6/ QS, Yusuf, 12:84/ QS, Hud, 11:45)
-          Cinta kepada Allah (QS, Ali Imran, 3:31)
-          Cinta kepada rasul







C.   KASIH SAYANG
Menurut W.J.S Poewadarminta, kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Cara pemberian cinta kasih dapat dibedakan :
1.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
4.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.


D.   KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang berarti perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraaan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang mendalam. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.


E.   PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Sebab itu terjadi adalah karena Tuhan mencipta alam semesta, tetap Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintah-Nya. Pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia.

F.    BELAS KASIHAN
Dalam surat Yohanes, ada tiga macam cinta. Cinta agape adalah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia adalah cinta kepada Ibu Bapak (orang tua) dan saudara, dan ketiga adalah cinta Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita. Perbedaan cinta  eros dan amor ialah cinta eros dikodrati sebagai laki- laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsure- unsure yang sulit dipahami, missal gadis normal mecintai dan ingin menikahi seorang pemuda kerdil.  Dalam cinta ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya.
Jadi kata kasihan atau rahmah berarti simpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi.



G.  CINTA KASIH EROTIS

Cinta kasih merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan. Lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain. Cinta kasih erotis apabila ia benar- benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorang sungguh- sungguh mencintai dan mengasihi jiwanya yang sedalam- dalamnya, dan menerima pribadi orang lain yang sedalam- dalamnya.
































v  bab 4 – artikel terkait - mANUSIA DAN cinta kasih

"PAPA KEMBALIKAN TANGAN ITA" by @IndoHijabers
Sebuah kisah untuk dijadikan pengalaman sebagai pelajaran.
Sebagai orang tua kita patut juga menghalangi perbuatan pasangan untuk memukul sang buah hati. Khususnya pada anak-anak yang masih kecil dan tak tahu apa-apa. Mengajar dengan cara memukul bukanlah cara terbaik.
Begini kisah nyatanya:
Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja.
Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.
            Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
            Hari itu bapak dan ibunya mengendarai motor ke tempat kerja karena jalan macet. Setelah sang anak mencoret penuh sisi yang sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikuti imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.
            Pulang petang itu, terkejutlah ayah ibunya melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini?” Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya.
            Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘Tak tahu… !” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi. Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Ita yg membuat itu papa…. cantik kan!” katanya sambil memeluk papanya ingin bermanja seperti biasa. Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya.
Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa? Si bapak cukup keras memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya.
            Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka-lukanya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.
            Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. “Oleskan obat saja!” jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Ita demam…” jawap pembantunya ringkas.”Kasih minum obat penurun panas ,” jawab si ibu.
            Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Memasuki hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan ia dirujuk ke hospital karena keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap doktor memanggil bapak dan ibu anak itu. 
“Tidak ada pilihan..” katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu diamputasi karena gangren yang terjadi sudah terlalu parah.
“Tangannya sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah” kata doktor.
Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yang dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandatangani surat persetujuan pembedahan.
Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.

“Papa.. Mama… Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau dipukul papa. Ita tak mau jahat. Ita sayang papa.. sayang mama.” katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.
“Ita juga sayang Kak Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis itu meraung histeris.
“Papa.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa diambil.. Ita janji nggak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret-coret mobil lagi,” katanya berulang-ulang.
Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.
Teman-teman, pelajaran berharga apa yang dapat kita petik dari kisah nyata ini,
silahkan tulis komentar Anda dan share kepada orang-orang disekitar Anda, agar hal yang sama tidak terjadi di keluarga lain.


sUMBER : https://id-id.facebook.com/notes/i-love-hijab/cerita-motivasi-papa-kembalikan-tangan-ita-by-indohijabers/432832856774676



Tidak ada komentar:

Posting Komentar