Sabtu, 03 Januari 2015

Ilmu Budaya Dasar - Bab 11 - Manusia Dan Harapan - Artikel Terkait


 

Ilmu Budaya Dasar
BAB 11

v MANUSIA DAN HARAPAN
                                                                                                   
A.   Pengertian Harapan

Setiap manusia memiliki harapan. Manusia yang hidup tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Harapan tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan manusia secara pribadi. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh – sungguh. Manusia wajib selalu berdoa, karena usaha dan doa adalah hal yang paling diperlukan agar harapan kita terwujud.

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan dengan sesuatu yang diinginkan agar dapat terjadi. Itu sebabnya harapan menyangkut dengan masa depan.

B.   Apa Sebabnya Manusia Mempunyai Harapan ?

Menurut kodratnya, manusia itu adalah makhluk sosial yang hidup secara berdampingan dan bergaul dengan manusia lainnya. Ada 2 hal yang mendorong manusia untuk bergaul dengan manusia lain, yakni ;

1.)    Dorongan Kodrat
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan. Misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Dalam diri manusia masing – masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah maka manusia mempunyai harapan.

2.)    Dorongan Kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup secara garis besar ialah kebutuhan jasmani ( makan, minum, pakaian, rumah atau sandang, pangan, papan ) dan kebutuhan rohani. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup, maka manusia mempunyai harapan.

Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan dan manusia atau kebutuhan manusia adalah sebagai berikut ;

a.      Kelangsungan Hidup ( Survival )
Untuk kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak lahir.

b.      Keamanan ( Safety )
Setiap orang membutuhkan keamanan bahkan sejak kelahiran manusia didunia ini.

c.       Hak dan Kewajiban Mencintai dan Dicintai ( Be Loving and Love )
Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban.

d.      Diakui Lingkungan ( Status )
Setiap manusia membutuhkan status, siapa, untuk apa dan mengapa manusia hidup. Status itu penting, karena dengan status orang mengetahui siapa diri kita. Harga diri manusia antara lain melekat pada status manusia itu sendiri.

e.       Perwujudan Cita – Cita
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

C.   Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata percaya, yang berarti mengakui atau meyakini akan kebenaran. Dasar dari kepercayaan adalah kebenaran. Dalam agama terdapat kebenaran – kebenaran yang dianggap diwahyukan, artinya diberitahukan oleh Tuhan, langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri, menimbulkan juga hak beragama menurut keyakinan. Dalam hal beragamam tiap – tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang menganut agamanya masing – masing. Dasarnya ialah keyakinan masing – masing.
                                                    
Kebenaran

Kebenaran atau benar merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari, mempertahankan dan memperjuangkan kebenaran. Dalam berbagai jenis kebenaran tersebut, yang selalu diusahakan dan dijaga ialah kebenaran dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya dan berpendapat. Sebab ketidakbenaran dalam hal – hal itu akan langsung menjatuhkan nama baik diri sendiri, sehingga menyebabkan kepercayaan orang lain kepada kita hilang.

D.   Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya
              
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan dapat dibedakan sebagai berikut ;

1.)    Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan pada setiap pribadi manusia

2.)    Kepercayaan Kepada Orang lain
Percaya pada orang lain, seperti kepada orang tua, saudara, teman atau siapa saja. Percaya pada orang lain berarti percaya pada kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hatinya

3.)    Kepercayaan Kepada Pemerintah
Teori atau pandangan demokratis negara atau pemerintah, menganggap bahwa Tuhan adalah sumber kebenaran, karena itu sebagai manusia yang merupakan warga negara wajib atau harus percaya kepada negara atau pemerintah

4.)    Kepercayaan Kepada Tuhan
Manusia ada didunia ini adalah merupakan ciptaan dari Tuhan. Karena itu, penting jika manusia harus memiliki kepercayaan penuh kepada Tuhan, karena Dialah yang akan menyertai kita selama kita hidup. Jika tidak ada kepercayaan kepada Tuhan, maka tidak akan ada penghubung antara manusia dan Tuhannya. Banyak usaha yang dilakukan manusia untuk meningkatkan kepercayaan kepada Tuhan. Usaha itu sendiri bergantung pada kondisi pribadi manusia, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain ;
a.       Meningkatkan ketaqwaan kita dengan meningkatkan ibadah kita
b.      Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c.       Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan cara suka menolong, peduli dan sikap positif lainnya
d.      Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e.       Menekan perasaan negatif, seperti iri, dengki, fitnah dan sikap negatif lainnya



v  bab 11 artikel terkait - mANUSIA DAN harapan

Harapan Baru di Bawah Presiden Jokowi

 

JAKARTA- Akhirnya pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dilantik sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia untuk masa bakti 2014-2019. Pelantikan presiden ketujuh ini dilakukan oleh Majelis Permusawaratan Perwakilan (MPR) di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta pada Senin, 20 Oktober 2014. Tak ada aral melintang dalam prosesi pergantian kepemimpinan nasional ini. Kekuatiran penjegalan dari lawan-lawan politiknya di MPR pun tidak terjadi.
Di luar Senayan, kegembiraan politik itu dirayakan oleh puluhan ribu warga dari puluhan kelompok relawan dan komunitas masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat 20 Oktober (GERUDUK) di sepanjang jalan Sudirman, Jl. Thamrin, Bundaran Hotel Indonesia dan Monas, Jakarta.
Usai pelantikan, Jokowi-- panggilan akrab Joko Widodo diarak para pendukungnya dalam acara pawai budaya ke Istana Negara menggunakan andong (kereta kuda). Bazar kuliner "makan gratis sampai habis" dan pentas musik turut menyemarakan pesta rayat yang berlangsung hingga malam hari.
Lebih menarik lagi, dalam barisan pawai budaya mengantarkan Presiden Jokowi ke Istana Negara, terlihat komunitas Falun Dafa Indonesia menampilkan atraksi marching band dan genderang pinggang. Mereka membawa spanduk di barisan depan dengan tulisan: "Himpunan Falun Dafa Indonesia mengucapkan Selamat Atas Pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI. Penampilan mereka menarik perhatian orang karena ketertiban, kerapian dan permainan musik mereka yang anggun dan mempesona.
Sementara itu, saat konser musik yang diikuti puluhan artis ternama ibukota di Monas, Jokowi melepas ratusan lampion. Aksi pelepasan lampion juga dilakukan di kota-kota besar di Indonesia sehingga total lampion yang diterbangkan sebanyak 17,480 buah. Lampion tersebut dianggap merupakan simbol harapan, persatuan, dan kebersamaan sebuah negara kepulauan. Syukuran juga dilakukan di kota-kota besar di Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Para Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri juga mengadakan acara serupa di antaranya yang berada di Jerman, Spanyol, Belanda, Hongkong, Adelaide, dan Tiongkok.
Perubahan Konstelasi Politik
Sebelumnya sempat ada kekuatiran pelatikan Jokowi sebagai presiden baru akan terganjal di MPR mengingat pimpinan lembaga tertinggi negara ini dikuasai oleh koalisi merah putih (KMP) pendukung Prabowo—rivalnya dalam pemilihan presiden 2014. Apalagi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan alat kelengkapannya semua dikuasai oleh fraksi-fraksi yang tergabung dalam KMP. Namun kebekuan politik itu cair dengan sendirinya setelah Jokowi menemui Prabowo di Jakarta, 17 Oktober 2014 lalu.
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, mengatakan pertemuan presiden terpilih Joko Widodo dan Ketua Umum Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto berdampak positif. "Pertemuan ini mendinginkan suhu politik," ujarnya pada Tempo, Jumat, 17 Oktober 2014. Syamsuddin mengatakan pertemuan ini terjadi di momen yang sangat tepat, yaitu sebelum pelantikan presiden. Pertemuan ini menunjukan tidak adanya konflik berkepanjangan antara kedua tokoh itu. Selain politik, katanya, pertemuan itu juga berpengaruh di bidang ekonomi.
Respon pasar terhadap situasi politik nasional memang positif. Pasar keuangan Indonesia minggu lalu ditutup menguat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS ditutup positif. Menanggapi hal ini, Ketua Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono berpendapat bahwa hal ini merupakan akibat dari respons positif pasar terhadap kondisi Indonesia. "Terkait pertemuan Jokowi dan Prabowo hari ini, ada pandangan bahwa kondisi politik Indonesia mulai cair. Tadinya lumayan tegang. Jadi ini lumayan baik. Rupiah menguat," tukas Sigit.
Pengamat politik Yunarto Wijaya menganggap pertemuan Jokowi-Prabowo ini sebagai "momentum pembuka" bahwa dalam pertarungan politik ke depan yang harus muncul "bukan politik balas dendam". Simbolisasi pertemuan kedua tokoh ini, telah menenangkan rakyat dan investor. "Ini peristiwa besar, ketika konstelasi politik dalam beberapa bulan terakhir terjadi pertarungan yang cukup keras sehingga bangsa terbelah, dari sisi media, masyarakat dan kekuatan politik.," lanjutnya Ini dianggap membuat masyarakat dan investor melihat ada stabilitas yang bisa dimungkinkan dan kita tidak akan terus terjebak dalam politik balas dendam.
Selain itu, konstelasi politik nasional juga berubah setelah Muktamar ke-VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memastikan merapat ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang dimotori PDI Perjuangan. PPP kecewa kadernya tak masuk dalam paket pimpinan DPR maupun MPR yang diajukan Koalisi Merah Putih (KMP). Di samping itu, partai Ka'bah ini juga mendukung dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada), yang membatalkan UU tentang Pemilukada Tidak langsung.
Dukungan dari PPP itu akan memperkuat posisi pemerintahan Jokowi di parlemen. Dengan demikian, kelak kubu KMP pendukung Prabowo tidak bisa dengan mudah untuk menjatuhkan pemerintahan Jokowi.
Kabinet Pemerintahan Baru
Setelah pelantikan Jokowi-JK, kini publik sedang menuggu siapa menteri-menteri yang akan duduk dalam kabinet pemerintahan baru ini. Dari sosok para menteri ini kita bisa mengetahui kapasitas mereka untuk menjalan visi misi dan program kerja yang dulu pernah dijanjikan Jokowi sewaktu kampanye. Susunan kabinet ini juga akan menjadi perhatian pelaku pasar keuangan di dalam negeri. Diharapkan, kabinet pemerintahan baru nanti diisi oleh sosok yang sesuai dengan kemampuannya.
Sejauh ini, Jokowi masih belum mau menyebutkan nomenklatur kementerian berikut calon yang disiapkan untuk mengisi kabinet. Jokowi mengatakan baru akan mengumumkan jika sudah ada kepastian soal nama-nama pembantunya. "Nantilah tanggal 21 (Oktober) saya harapkan sudah ada," kata Jokowi.
Jokowi dan Jusuf Kalla sebelumnya mengumumkan bakal ada 33 kementerian. Ada 43 nama disiapkan untuk mengisi pos tersebut. Sebagian berasal dari profesional, dan ada pula yang berasal dari partai pendukung Jokowi-Kalla. Partai-partai itu adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Dari kalangan profesional, salah satu nama yang muncul adalah Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan pada Kabinet SBY yang sempat menjadi Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF).
Selaku penyokong utama presiden terpilih Jokowi, PDI Perjuangan telah menyorongkan sejumlah kandidat untuk menjadi menteri. Mereka, antara lain putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani; bekas Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Rini Soemarno; Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo; serta Wakil Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
Mereka bakal mengisi sejumlah kementerian baru. Puan diplot memimpin Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Sosial-Budaya. Sedangkan Rini Soemarno kemungkinan bakal menjadi Menteri Koordinator Perekonomian atau Menteri Perindustrian dan Perdagangan. SedangkanTjahjo dan Hasto digadang-gadang akan menjadi Menteri-Sekretaris Negara atau Sekretaris Kabinet. Namun nama Puan dianggap belum layak menjadi menteri karena kapasitasnya diragukan sejumlah kalangan.
Sebagai presiden, Jokowi ingin menteri di kabinetnya diisi oleh orang-orang yang bersih dari kasus korupsi. Karena itu, ia telah menyerahkan data calon menterinya sebanyak 43 orang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Namun mantan Gubernur DKI Jakarta ini tak mau mengungkap satu pun nama calon pengisi kabinetnya.
KPK sendiri mengakui telah menerima nama-nama menteri yang akan tergabung dalam kabinet Jokowi untuk ditelusuri rekam jejaknya. Dalam waktu satu sampai dua hari, penelusuran akan selesai dan hasilnya hanya akan diketahui oleh Jokowi, tak ada yang lain. "Karena ini menyangkut orang, jadi setidak-tidaknya nama ini tidak boleh mendahului sebelum kita melakukan verifikasi lebih akurat lagi. Artinya apa, kita hanya memberi tahu kepastian track record para calon menteri ini kepada yang bersangkutan yaitu Presiden kita Jokowi‎," kata Ketua KPK Abraham Samad di Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014).
Kini harapan baru rakyat Indonesia digantungkan pada presiden Jokowi dan Wapres JK. Saatnya pemimpin baru ini mewujudkan harapan rakyat, sebagaimana pernah dijanjikannya pada masa kampanye Pilpres. Pesta rakyat telah usai, tugas berat telah menunggu mereka untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.


Harapan Rakyat akan Kepemimpinan Jokowi



Joko Widodo melambaikan tangan di Taman Proklamasi, Jakarta. Sehari sebelumnya, ia ditetapkan sebagai presiden ketujuh Republik Indonesia.

Joko Widodo (Jokowi) dan pendampingnya, Jusuf Kalla memenangi pemilihan presiden (Pilpres) berdasarkan penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pesaingnya, Prabowo Subianto berencana menggugat hasil resmi KPU ke Mahkamah Konstitusi. Jika gugatan gagal, seperti yang banyak diperkirakan orang, Jokowi akan dilantik dan memulai masa jabatan presiden pada Oktober. Saat itu pula, masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono berakhir.
Masyarakat mulai antusias menyambut presiden ketujuh Republik Indonesia. Namun, presiden mendatang akan tetap menghadapi tantangan besar. The Wall Street Journal sempat bercakap-cakap dengan beberapa orang di sekitar Jakarta. Kami menanyakan pandangan mereka soal Jokowi sebagai presiden. Berikut beberapa di antaranya;
Daud Mutakin, penjual saus botolan dan minyak goreng.

Daud Mutakin
42 tahun, pedagang saus botolan dan minyak goreng
Bagaimana pandangan Anda soal Jokowi sebagai presiden?
“Saya tidak bisa memberikan opini, karena Jokowi belum memulai masa jabatan.” (Daud mengaku tak memilih dalam Pilpres, lantaran tak terdaftar di tempat pemungutan suara dekat rumahnya.)
Apa harapan Anda akan kepemimpinan Jokowi?
“Saya harap akan ada kemajuan. Perekonomian membaik. Pemerintah baru akan mendahulukan kepentingan rakyat kecil.”
Kira-kira tantangan apa yang akan dihadapi Jokowi?
“Secara pribadi, Jokowi adalah sosok yang baik. Tapi ia akan sendirian dalam pemerintahan. Akan ada beberapa orang yang mungkin tidak sejujur dia. Dewan Perwakilan Rakyat mungkin juga akan menentangnya.”
Jajang Supriatna, pengamen.

Jajang Supriatna
35 tahun, pengamen
Bagaimana pandangan Anda soal Jokowi sebagai presiden?
“Syukurlah ia menang. Artinya suara saya tidak sia-sia. Saya adalah salah satu pemegang Kartu Sehat (program perawatan kesehatan gratis yang diluncurkan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta).
Apa harapan Anda akan kepemimpinan Jokowi?
“Saya harap program Kartu Sehat bisa diterapkan se-Indonesia. Saya harap tak akan ada lagi pengamen jalanan, pengemis.”
Kira-kira tantangan apa yang akan dihadapi Jokowi?
“Saya pikir Jokowi akan menghadapi tantangan yang cukup berat. Ia berupaya keras mengatasi kemacetan di Jakarta, meski belum sukses. Kini, ia harus mengatasi persoalan se-Indonesia. Sebagai presiden, pekerjaannya akan lebih berat. Ia harus bekerja sama dengan orang lain, dengan partai politik lain untuk membangun negeri. Kerja sama dengan orang dan partai lain juga berisiko. Misalnya, bagaimana jika orang-orang yang diajak bekerja sama ternyata bermain kotor? Masalah itu terus saja terjadi pada pemerintahan lalu dan sekarang.”
Iin Triani, ibu rumah tangga.

Iin Triani
34 tahun, ibu rumah tangga
Bagaimana pandangan Anda soal Jokowi sebagai presiden?
“Saya senang, karena ia orang yang rendah hati dan mau blusukan.”
Apa harapan Anda akan kepemimpinan Jokowi?
“Pegang janji-janji—pendidikan dan perawatan kesehatan gratis.”
Kira-kira tantangan apa yang akan dihadapi Jokowi?
“Saya tidak yakin. Insya Allah Jokowi mampu. Pertanyaannya sekarang, apakah pemerintahannya bisa bekerja dengan baik?”
Yanto, supir ojek.

Yanto
45 tahun, supir ojek
Bagaimana pandangan Anda soal Jokowi sebagai presiden?
“Bagi saya, hal yang terpenting adalah harga pangan stabil. Saya tidak peduli siapa pun presidennya.”
Apa harapan Anda akan kepemimpinan Jokowi?
“Saya harap ia jangan cepat-cepat menaikkan harga bahan bakar minyak, karena ikut merugikan pekerjaan saya.”
Kira-kira tantangan apa yang akan dihadapi Jokowi?
“Saya tidak yakin Jokowi akan mampu mempertahankan harga bahan pokok tetap terjangkau dan stabil. Tapi mungkin ia bisa. Ia harus mencoba, itu yang terpenting menurut saya.”
Ade Sogir, pedagang pakaian di Tanah Abang.

Ade Sogir
35 tahun, pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang
Bagaimana pandangan Anda soal Jokowi sebagai presiden?
“Saya sangat senang. Pak Jokowi sudah membantu kami. Pak Jokowi membela rakyat kecil.”
Apa harapan Anda akan kepemimpinan Jokowi?
“Pak Jokowi, jangan tinggalkan kami, para pedagang. Tolong tertibkan pedagang kaki lima, sehingga calon pembeli mau mampir di kios kami. Saya harap negeri ini makmur. Saya harap Pak Jokowi selalu adil.”
Kira-kira tantangan apa yang akan dihadapi Jokowi?
“Pak Jokowi itu luar biasa. Ia selalu mengontrol. Persoalan pasti banyak. Semoga saja ia sanggup mengatasi semua.”

Soegeng Roespa Moedji.

Soegeng Roespa Moedji
49 tahun, guru sekolah dasar
Bagaimana pandangan Anda soal Jokowi sebagai presiden?
“Saya sangat bangga. Saya bersyukur Jokowi menjadi presiden sesuai mandat rakyat Indonesia.”
Apa harapan Anda akan kepemimpinan Jokowi?
“Saya harap Indonesia menjadi lebih baik, karena presiden sekarang adalah salah satu dari kita.”
Kira-kira tantangan apa yang akan dihadapi Jokowi?
“Hukum masih harus ditegakkan, masih banyak korupsi.”
– I Made Sentana, Anastasia Ika, Anita Rachman




Tidak ada komentar:

Posting Komentar