Kamis, 20 November 2014


Ilmu Budaya Dasar

gunadarma.jpg


               Nama              : Risha Lyana Manik
               Kelas               : 1EA29
               NPM                 : 19214483
 Jurusan/Fak.    : Manajemen/Ekonomi


Universitas Gunadarma 2014
BAB 2

v MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
      Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat dan terkait satu sama lain.
Dalam uraian ini akan dibahas tentang pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan.
A.   Manusia
     Manusia memegang peranan yang unik dialam dunia ini.Dalam ilmu eksakta manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel atom yang membentuk jaringan system yang dimiliki oleh manusia.Dalam ilmu kiimia manusia merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain.Dalam ilmu fisika  manusia merupakan  kumpulan dari energy sedangkan manusia menurut ilmu biologi merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia.Sedangkan dalam ilmu social manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan yang sering disebut dengan homo economicus (ilmu ekonomi).Manusia merupakan makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi).Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (Politik).Manusia merupakan makhluk berbudaya atau sering disebut homo humanus (filsafat).

    Berikut ini akan menerangkan pengertian manusia dari unsur-unsur yang  membnaguyn manusia itu sendiri.Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan utnuk menjelaskan tentang unsur yang membangun manusia.
1.      Manusia terdiri dari  4 unsur,yaitu:
·         Jasad
·         Hayat
·         Ruh
·         Nafs(diri atau keakuan)
2.      Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur ,yakni :
·         Id (struktur  kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak)
·         Ego (Kepribadian eksekutif)
·         Superego (Kepribadian  yang paling akhir)
Dari semua unsur diatas dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa berbagai tingkah laku manusia .

B.   Hakekat Manusia


1.      Makhluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang  utuh .
2.      Makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
3.      Makhluk biokultural  yang berarti makhluk hayati yang budayawi.
4.      Makhluk ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi ),yang mempunyai  kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.


C.   Kepribadian bangsa timur
   Ilmu psikologi bersal dan timbul dalam masyarakat barat dimana konsep individu mengambil tempat yang sangat penting.Biasanya menganalisis jiwa manusia dengan banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.Ui subjekntuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia,sebagai subyek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi maka Francis L.K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina yang merupakan ahli ilmu antropologi,ilmu psikologi,ilmu filsafat dan kesusastraan Cina klasik telah mengembangkan suatu konsepsi bahwa,dalam jiwa manusia sebagai makhluk  social budaya  mengandung 8 daerah yang seolah seperti lingkaran konsentris disekitar diri pribadi.Diantaranya :
0.      Lingkungan dunia luar
1.      Lingkaran hubungan jauh
2.      Lingkungan hubungan berguna
3.      Lingkaran hubungan karib
4.      Kesadaran yang dinyatakan
5.      Kesadaran yang tak dinyatakan
6.      Daerah subsadar
7.      Daerah tak sadar







D.   Pengertian Kebudayaan
    Pengertian kebudayaan bermacam –macam definisinya menurut sarjana –sarjana bidang social budaya diseluruh dunia.Dikaji dari bahasa sansekerta kebudayaan berasal dari kata Budhayah  yang berarti Budi atau akal.Dalam bahasa latin,kebudayaan berasal dari kata kolere yang berarti mengolah tanah.Maka kebudayaan secara umum  diartikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran)manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya ataun kata lainnya kebudayaan merupakan segala usaha manusia untuk melangsungkan dan mempertahankan hidup didalam lingkungannya.

E.   Unsur- Unsur Kebudayaan

Untuk mendalami Kebudayaan perlu dikenal beberapa unsur dari kebudayaan itu sendiri.Secara Universal,kebudayaan memiliki  tujuh unsur,yakni :
1.      Sistem religi (system kepercyaan )
2.      Sistem Organisasi kemasyarakatan
3.      Sistem Pengetahuan
4.      Sistem Mata Pencaharian  hidup dan system-sistem ekonomi
5.      Sistem Teknologi dan peralatan
6.      Bahasa
7.      Kesenian

F.    Wujud Kebudayaan

 Unsur lain yang juga penting  tentang kebudayaan adalah wujudnya.
Menurut dimensi wujudnya kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :

1.      Kompleks gagasan ,konsep,dan pikiran manusia.
2.      Kompleks aktivitas
3.      Wujud sebagai benda

     Ketiga wujud dari kebudayaan diatas,dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisah satu dengan yang lain.






G.  Orientasi nilai budaya
Kebuadayaan sebagai karya manusia memiliki system nilai.Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961)Sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan didunia secara universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia diantaranya :
1.      Hakekat hidup manusia (MH)
2.      Hakekat Karya Manusia (MK)
3.      Hakekat Waktu Manusia (WM)
4.      Hakekat Alam Manusia (MA)
5.      Hakekat Hubungan Manusia (MN)

H.  Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah.Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya.Terjadinya gerak atau perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal,yakni:
1.      Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri,misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk
2.      Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.Masyarakat yang hidupnya terbuka yang berada dalam jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.

I.      Kaitan Manusia dan Kebudayaan
 Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.Dengan demikian manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan,karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.Dari  sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai Dialektis yang berarti saling terkait satu sama lain.Proses Dialektis tercipta melalui 3 tahap,diantaranya :
1.      Eksternalisasi
2.      Obyektivasi
3.      Internalisasi

Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

BAB 3
v KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
A.Pendekatan Kesusastraan
Basic humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanitiesistilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi , berbudaya, dan halus.
Orientasi the humanities adalah ilmu denagan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities,mahasiswa diharapka dapat menjadi homo humanus yang lebih baik,
B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Dalam bahasa Indonesia istilah prosa menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A.    Prosa lama menjadi :
1.      Dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
5.      Cerita pelipur lara

B.     Prosa baru meliputi :
1.      Cerita pendek
2.      Roman/Novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi




C.   Nilai- Nilai Dalam Prosa Fiksi
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
3.      Prosa fiksi memberikan warisan kultural
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua : Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya,ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya, kebanyakan  karya sastra Indonesia di jaman Jepang yang di kelompokkan ke dalam kelompok ini.
Karya sastra yang meyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.

D.   Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia,alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata katanya,
Kepuitisan,keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.      Figura bahasa (Figurative Language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,alegori, dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar,hidup,menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2.      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda banyak tafsir.
3.      Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.      Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih mengunggah hati.


Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3.      Puisi dan keinsyafan sosial.
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
·         Penderitaan atas ketidak adilan.
·         Perjuangan untuk kekuasaan.
·         Konflik dengan sesamanya.
·         Pemberontakan terhadap hukum Tuhan.






BAB 4
v MANUSIA DAN CINTA KASIH
A.   PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut W.J.S Poewadarminta, cinta adalah rasa sangat suka, saying, sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Menurut Erich Fromm, cinta menyatakan unsur- unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan.
Menurut  Dr Sarlito W. Saworno, cinta memiliki tiga unsure yaitu keterikan, keintiman, dan kemesraan.

B.   CINTA MENURUT AJARAN AGAMA

Praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Berbagai bentuk cinta bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur-an.
-          Cinta diri (QS, al-“Adiyat, 100-8)
-          Cinta kepada sesame manusia
-          Cinta seksual (QS,Ar-Rum, 30-21)
-          Cinta kebapakan (QS, Maryam, 19;4-6/ QS, Yusuf, 12:84/ QS, Hud, 11:45)
-          Cinta kepada Allah (QS, Ali Imran, 3:31)
-          Cinta kepada rasul

C.   KASIH SAYANG
Menurut W.J.S Poewadarminta, kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Cara pemberian cinta kasih dapat dibedakan :
1.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
4.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.






D.   KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang berarti perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraaan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang mendalam. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.


E.   PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Sebab itu terjadi adalah karena Tuhan mencipta alam semesta, tetap Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintah-Nya. Pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia.

F.    BELAS KASIHAN
Dalam surat Yohanes, ada tiga macam cinta. Cinta agape adalah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia adalah cinta kepada Ibu Bapak (orang tua) dan saudara, dan ketiga adalah cinta Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita. Perbedaan cinta  eros dan amor ialah cinta eros dikodrati sebagai laki- laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsure- unsure yang sulit dipahami, missal gadis normal mecintai dan ingin menikahi seorang pemuda kerdil.  Dalam cinta ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya.
Jadi kata kasihan atau rahmah berarti simpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi.

G.  CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan. Lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain. Cinta kasih erotis apabila ia benar- benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorang sungguh- sungguh mencintai dan mengasihi jiwanya yang sedalam- dalamnya, dan menerima pribadi orang lain yang sedalam- dalamnya.


BAB 5

v MANUSIA DAN KEINDAHAN

A.   KEINDAHAN

a.      APAKAH KEINDAHAN ITU ?
Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata- kata. Keindahan bisa juga diartikan sebagai suatu kumpulan hubungan- hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
Perbedaan keindahan menurut luasnya pengertian, yakni :
a)      Keindahan dalam arti yang luas
b)      Keindahan dalam arti estetis murni
c)      Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Pengertian keindahan yang seluas- luasnya :
-          Keindahan seni
-          Keindahan alam
-          Keindahan moral
-          Keindahan intelektual

b.      NILAI ESTETIK
Nilai estentik adalah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan
Nilai ektrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, nilai yang bersifat sebagai alat atau pembantu.

c.       KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Keindahan didasarkan pada selera seni didukung oleh factor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Bila kedua dasar ini dihubungkan, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.






d.       APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan pada kehidupan manusia. Alas an/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan :
1.      Tata nilai yang telah using
2.      Kemerosotan zaman
3.      Penderitaan manusia
4.      Keagungan Tuhan

e.       KEINDAHAN MENURUT PANDANGAN ROMANTIK
Keindahan tidak pernah bisa didebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata- kata penyair romantik. Erns Cassirer mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama- lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan.

B.     RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung, yang artinya diam- diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dalam- dalam. Renungan adalah hasil merenung. Keindahan bisa didapatkan dari renungan. Dalam merenung menciptakan seni dan beberapa teori. Teori itu ialah :
a)       Teori pengungkapan
b)      Teori metafisik
c)       Teori psikologis















C.    KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsure perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
a)      TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan adalah sifat yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.
Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri- ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalalm diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.


b)     TEORI PENGEMBANGAN
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno daulu dipahami pula dalam aarti yang lebih teerbatas. Hubungan dari bagian- bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka- angka. Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi abad ke 17 masehi selama 22 abad. Teoti tersebut runtuh karena desakan dari filsafat emprisme dan aliran- aliran termasuk seni. Bai merka keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya.